Sabtu, 27 Juni 2009

Oh Tanah Berru

Tabe puang
Berpuluh kilometer aku datang Puang
melintasi Butta Marusu
menapak tanah Seribu Pulau
Aku datang bukan sebagai tamu
Aku datang sebagai anak hilang
setelah seabad Moyangku bersemayam dalam dekapmu
di pusara abadi Pahlawan Berru di Sumpang

Tabe Puang
Tanah Berru yang kupijak kini
bagaikan bayi tertidur
bagaikan anak kehilangan Bundanya
bagai ayam jantan yang tak berkokok
kemana kejayaan Kerajaan Berru
kemana kejayaan Kerajaan Tanete
kemana kejayaan Kerajaan Nepo
kemana................Puang

Puang
Kau diapit oleh tanah Seribu Pulau di selatan
Kota Bandar Madani di utara
Kota Kalong dan Songkok To Bone di timur
mereka bangun dari tidurnya
singsingkan lengan, membangun diri
tapi kita Puang
mau kemana kita Puang ........

Tabe Puang
aku terbuai ditiup semilir angin
di bibir pantai Ujung Batu
melihat indahnya pantai Garongkong
keramahan To Bentong di Pujananting
kokohnya rumah adat Lapinceng
sejuknya udara pegunungan Kalompie

Tabe Puang
ayunan gelombang merayu perahu-perahu nelayan
mencari ikan di laut Sumpang Binangae
gerakan gemulai tangan petani
memanen padi bagai emas terhampar bak permadani
tak berujung di tanah Berru
tangan terampil menari mengukir batu di Tanete Riaja
tekunnya perajin batu di Mangkoso
sadarkah kita Puang
betapa kaya Tanah Berru
dengan mutu manikam yang melimpah
berkah Yang Kuasa


Sumpang Binangae Barru, 17 Mei 2005

Tidak ada komentar: