Sabtu, 27 Juni 2009

S a l a m k u

Sampaikan salamku pada Bau
ketika ragaku tersentak
dengan lambaian sombalakmu
menyapaku memanggil.
sukmaku menyatu dengan moyangku
di tanah harapan

Sampaikan salamku pada bau
ketika impian-impian semu
di tanah asalku terabaikan
kau rangkul ragaku
menyatu dengan gerak pengabdianku

Sampaikan salamku pada Bau
ketika asaku memudar
mengejar cita ditanah Bundaku
diterpa badai cinta laut Sumpang
terdampar ditanah Bugis

Sampaikan salamku pada Bau
ketika aku tak dapat berucap lagi
hanya titip rindu padanya.


Barru, 11 Pebruari 2007
Pondok Art Sumpang Binangae

Kemana Kita

(puisi pada Pak Wawan dan pekerja Seni Kab. Barru)

Laut Sumpang Binangae membentang
membelah memecah sunyinya sepi
ketika deburan ombak menghempas
membangunkan kreatifitas yang tertidur
tapi hembusan semilir angin bibir pantai
tetap menidurkan sukma
Indahnya alam Barru
tak mampu menerobos angan-angan mimpi kita
Ketika kelincahan tangan Kadir berontak
di atas kanvas melukiskan getir
ketika gemulai tangan Nasdir bersetubuh
dengan ruang-ruang karsa
ketika lidah-lidah Ical menguntai kata
menjembatani relung sukma
ketika tiupan Pui'-Pui' Husain melonglong
mengetarkan nadi hidup
kemana kita Kanda ?
kemana cipta, rasa dan karsa itu
harus kita bangunkan dari tidur lelapnya


Pondok Art. Sumpang Binangae Barru, 4 Maret 2007
(maaf para kanda jika hanya menyebut nama)

R E M E D I A L

(catatab untuk yang remedial)

Namaku Remedial
banyak orang mengenalku
karena aku sangat terkenal
"itu seandainya aku makhluk hidup"
Mereka tidak mau bersahabat
mereka menjauhiku
bahkan menganggapku penjahat
pencuri "Otak"

Namaku Remedial
seandainya aku pria
aku pasti gagah
dan jika aku wanita
tentu cantik dong
Tapi.......baik pria maupun wanita
semua menjauh dariku, mereka takut
aku bagaikan "VIRUS"

Namaku Remedial
semua ingin menjauh
namun dia tak kuasa
begitu dekat, begitu akrab
namanya MALAS
namanya BODOH, TOLOL
dan sederet nama - nama
Indah untuknya

Namaku Remedial
kadang sahabatku sebut "REMEDI"
punya saudara tiga
Siswa Remedial
Ibu Remedial
Pak Remedial
ah...........aku malas
aku malas mengulang lagi.


Limpomajang Barru, 30 Desember 2005
Jum'at 11 . 50 wita

Oh Tanah Berru

Tabe puang
Berpuluh kilometer aku datang Puang
melintasi Butta Marusu
menapak tanah Seribu Pulau
Aku datang bukan sebagai tamu
Aku datang sebagai anak hilang
setelah seabad Moyangku bersemayam dalam dekapmu
di pusara abadi Pahlawan Berru di Sumpang

Tabe Puang
Tanah Berru yang kupijak kini
bagaikan bayi tertidur
bagaikan anak kehilangan Bundanya
bagai ayam jantan yang tak berkokok
kemana kejayaan Kerajaan Berru
kemana kejayaan Kerajaan Tanete
kemana kejayaan Kerajaan Nepo
kemana................Puang

Puang
Kau diapit oleh tanah Seribu Pulau di selatan
Kota Bandar Madani di utara
Kota Kalong dan Songkok To Bone di timur
mereka bangun dari tidurnya
singsingkan lengan, membangun diri
tapi kita Puang
mau kemana kita Puang ........

Tabe Puang
aku terbuai ditiup semilir angin
di bibir pantai Ujung Batu
melihat indahnya pantai Garongkong
keramahan To Bentong di Pujananting
kokohnya rumah adat Lapinceng
sejuknya udara pegunungan Kalompie

Tabe Puang
ayunan gelombang merayu perahu-perahu nelayan
mencari ikan di laut Sumpang Binangae
gerakan gemulai tangan petani
memanen padi bagai emas terhampar bak permadani
tak berujung di tanah Berru
tangan terampil menari mengukir batu di Tanete Riaja
tekunnya perajin batu di Mangkoso
sadarkah kita Puang
betapa kaya Tanah Berru
dengan mutu manikam yang melimpah
berkah Yang Kuasa


Sumpang Binangae Barru, 17 Mei 2005

Jumat, 26 Juni 2009

Memori Kerinduan

Rintik hujan merintih
membakar sukma
membasuh rasa rindu
Bayangan membayang menari depan mata
mengajak berlari dalam bayang impian
menelantarkan kasih
merajut cinta dalam benang yang rapuh
hilang sudah impian
yang tersangkut dalam karang - karang asmara
rontok terhempas oleh ombak waktu
menjerit hati
menggigil kalbu
memanggil nama dalam kerinduan
I Miss You..............!!!


Makassar, 13 Juli 2004
Kampus STIK Tamalatea

Goresan Awal Januari I

Aku ingin pergi
membawa raga kealam mimpi
mengejar angan tak bertepi
mengejar bayang - bayang semumu
Alangkah indahnya khayalan itu
melayang membawa sukma
menidurkan dalam buaian
seandainya khyalan itu nyata
kuingin mempersunting rembulan
kusandingkan dengan perasaanku
tapi ini hanya khayalan
dan rembulan itu tidak pernah mengerti.


Goresan Awal Januari II

Dik.........
Biarkan perasaan itu bicara
mengungkap segala rasa yang ada
menumpahkan hati
menempatkan dalam bingkai cinta.

Dik......
Biarkan perasaan itu bicara
mengejar ketidak pastian
membawa menyelami dirimu
tapi kamu tidak pernah mengerti
mempermainkan arti perasaan.

Dik.........
Biarkan perasaan itu bicara
menutup tahun yang telah berlalu
membuka lembaran baru
semoga rembulan dan bintang itu bahagia
dan bukan fatamorgana.


Makassar, 02 Januari 2004

R i n d u

Rembulan kutatap dengan sorot mata tajam
ingin kutelan, karena dia menyembunyikan
wajahma dibalik keangkuhanmu.
Kumaki waktu yang telah merampas
hari - hariku darimu
mengoyak perasaanku
memperkosa hak - hakku padamu
hai semilir angin
bawa perasaan rindu ini keperaduannya
dan katakan aku tetap merindukannya.


Makassar, 21 Januari 2004
Kampus STIK Tamalatea